Guru di SMPN 6 Metro, Ono Wahudi (56) Mengungkapkan ada Keistimewaan KBM

Guru di SMPN 6 Metro, Ono Wahudi (56) Mengungkapkan ada Keistimewaan KBM

LENSANAGA.ID-METRO – Salah seorang guru di SMPN 6 Metro, Ono Wahudi (56) mengungkapkan ada keistimewaan khusus jika kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali digelar dengan tatap muka.

Hal itu disampaikannya usai mengikuti sosialisasi peraturan kepegawaian yang diadakan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Metro di sekolah setempat.

“Ada keistimewaan sendiri kalau tatap muka, kita bisa memberi nasihat, bimbingan, dan lebih akrab dengan bimbingan yang kita lakukan secara langsung. Kita juga bisa merangkul mereka dengan emosional dan perasaan kita. Jadi kalau luring, peserta didik seperti halnya anak kita di rumah,” katanya.

Ia selalu berharap Covid-19 segera berlalu dan kegiatan bjsa pulih kembali agar segala aktifitas berjalan dengan normal.

“Ini kan dunia pendidikan, kita kasihan sama anak bila situasinya seperti ini terus. Karena tidak semua anak bisa dengan IT. Ketika kita terbentur dengan adanya covid ini. Kita hanya bisa sekadarnya saja dengan kemampuan yang kita punya,” ucap Ono.

Kesempatan sama, Kepala BKPSDM Metro Welly Adi Wantra mengatakan, program yang ia lakukan menyasar untuk segala kalangan tenaga pendidik.

“Ini program untuk guru biasa, pemula, maupun senior. Baik pns maupun tidak. Untuk dapat invasing ke jabatan fungsional agar jadi guru pamong,” katanya.

Sebab, menurut Welly, guru pamong merupakan grid paling tinggi dalam jabatan fungsional guru.

“Di mana nanti guru pamong ini diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran, pendidikan, dan pengetahuan bagi siswa khususnya di era pandemi ini,” lanjut Welly.

Dijelaskannya, hari ini sekira 40 guru yang ikut dalam sosialisasi itu. Namun total peserta yang mengikutinya sebanyak 600 guru yang terdiri dari beberapa sekolah di Metro.

Sementara, Wakil Wali Kota Metro Qomaru mengatakan, kegiatan itu adalah bagian dari proses untuk membangun tenaga pendidik yang berkompeten.

“Ini sebuah proses untuk mempersiapkan guru masa depan menjadi bagian dari sebuah konstruksi yang bersejarah. Bagaimana bisa melihat kependudukan di kota Metro ini, katanya.

Menurutnya, semua proses pembelajaran bisa dilakukan. Namun harus persiapkan tenaga pengajar agar dapat menjadikan murid sebagai sumber daya manusia yang berkualitas.

“Jadi kalau kita perhatikan bersama, Metro akan menjadi sumber pendidikan yang bagus pada masa mendatang di Lampung ini,” pungkasnya. (Red)

Laporan: Ahie

Loading

Redaksi
Author: Redaksi

Related posts

Leave a Comment